Jumat, 25 Oktober 2013

Browse Manual » Wiring » » » » » » » » » » Cuman Seorang Diri Membebaskan 100 Sandera Di Mal Kenya

Cuman Seorang Diri Membebaskan 100 Sandera Di Mal Kenya

Cuman Seorang Diri Membebaskan 100 Sandera Di Mal Kenya - NAIROBI, KOMPAS.com — Pada setiap peristiwa, terlebih sebuah bencana, biasanya muncul seorang pahlawan, termasuk dalam insiden penyerbuan mal Westgate, Nairobi, Kenya, yang sudah memasuki hari keempat.

Kali ini sang pahlawan adalah seorang anggota pasukan khusus Inggris SAS yang tengah tidak bertugas dan kebetulan berada di mal yang terletak di ibu kota Kenya itu.

Sang prajurit SAS tengah menikmati kopi di salah satu kafe di pusat perbelanjaan itu saat para anggota kelompok militan menerobos masuk sambil melepaskan tembakan.

Prajurit yang tak bisa disebutkan namanya karena alasan keamanan itu kebetulan membawa sepucuk pistol.

Begitu serangan terjadi, dengan insting militernya dia menyelamatkan sejumlah orang di kafe tempatnya nongkrong ke luar mal.

Tak berhenti di situ, si prajurit tersebut kembali masuk ke dalam mal dan keluar lagi membawa beberapa pengunjung.

Seorang saksi mata mengatakan, prajurit itu setidaknya bolak-balik keluar masuk mal Westgate sebanyak 12 kali.

"Dia bolak-balik sebanyak 12 kali dan menyelamatkan tak kurang dari 100 orang. Bayangkan kembali masuk ke tempat yang penuh tembakan seperti itu," kata seorang saksi mata.

Saksi mata lainnya mengatakan, perbuatan prajurit SAS itu sangat luar biasa dan heroik.

"Apa yang dilakukannya sangat heroik. Dia sedang minum kopi saat serangan terjadi," kata saksi itu.

Sejumlah source mengatakan, pasukan khusus Inggris Special Air Service (SAS) secara teratur berlatih dan beroperasi di Kenya.

Pasukan ini terlibat dalam melacak warga Inggris yang bergabung dengan kelompok-kelompok militan di Somalia dan Yaman.


Seorang anggota pasukan khusus Inggris SAS dengan pistol di pinggangnya terekam kamera sedang menyelamatkan dua orang gadis dari dalam mal Westgate yang diserbu kelompok militan Al-Shabab. Wajah anggota SAS itu diburamkan demi alasan keamanan. | Daily Mail

Para pensiunan SAS banyak yang bekerja untuk Pemerintah Inggris atau Kenya dan sejumlah perusahaan jasa keamanan di seluruh Afrika Timur.

[ source ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar