Kamis, 24 Oktober 2013
Browse Manual »
Wiring »
komposter
»
resapan
»
sumur
»
KOMPOSTER SUMUR RESAPAN
Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 31 Maret 2012
Foto: Sobirin, 2012, Komposter Sumur Resapan
Oleh: Sobirin
Membuat kompos itu mudah sekali, gali lubang, masukkan sampah organik, tuangkan MoL, lalu timbun lagi, dalam tempo 1 (satu) bulan sudah bisa dipanen. Saya mencoba memanfaatkan lubang sumur resapan untuk membuat kompos. Bahan kompos spesial dari sampah daun-daun kering di pekarangan rumah.
Lubang sumur resapan ini berukuran panjang 60 cm, lebar 60 cm, kedalaman 1 m. Awalnya memang khusus berfungsi sebagai sumur resapan. Bagian atas diperkuat dengan bata 1 (satu) baris yang disemen, agar tidak longsor. Bagian dalam dibiarkan tanah telanjang, tidak disemen, agar air hujan meresap ke dalam tanah. Tutupnya menggunakan “ram” besi beton yang dilas, jadi tetap berlubang-lubang sehingga air hujan bisa masuk, juga untuk keamanan agar kita tidak “kejeblos” masuk lubang.
Kemudian saya mencoba mengisinya dengan sampah daun-daun kering, terus saya isi, sampai padat, kemudian saya beri MoL buatan sendiri. Sampah dalam lubang menyusut, kemudian diisi lagi, diberi Mol, menyusut, diisi lagi, dan seterusnya. Tidak usah diaduk-aduk. Ternyata dalam 1 (satu) tahun, lubang baru penuh, isinya padat dengan sampah daun kering.
Ketika digali, bagian bawah dan tengah telah berubah menjadi kompos yang bagus, sedang lapisan di atasnya masih berupa daun-daun kering yang belum menjadi kompos. Siapa ingin mencoba? Sumur resapan berfungsi ganda, sebagai sumur resapan, juga sebagai komposter semi an-aerob.
KOMPOSTER SUMUR RESAPAN
Foto: Sobirin, 2012, Komposter Sumur Resapan
Oleh: Sobirin
Membuat kompos itu mudah sekali, gali lubang, masukkan sampah organik, tuangkan MoL, lalu timbun lagi, dalam tempo 1 (satu) bulan sudah bisa dipanen. Saya mencoba memanfaatkan lubang sumur resapan untuk membuat kompos. Bahan kompos spesial dari sampah daun-daun kering di pekarangan rumah.
Lubang sumur resapan ini berukuran panjang 60 cm, lebar 60 cm, kedalaman 1 m. Awalnya memang khusus berfungsi sebagai sumur resapan. Bagian atas diperkuat dengan bata 1 (satu) baris yang disemen, agar tidak longsor. Bagian dalam dibiarkan tanah telanjang, tidak disemen, agar air hujan meresap ke dalam tanah. Tutupnya menggunakan “ram” besi beton yang dilas, jadi tetap berlubang-lubang sehingga air hujan bisa masuk, juga untuk keamanan agar kita tidak “kejeblos” masuk lubang.
Kemudian saya mencoba mengisinya dengan sampah daun-daun kering, terus saya isi, sampai padat, kemudian saya beri MoL buatan sendiri. Sampah dalam lubang menyusut, kemudian diisi lagi, diberi Mol, menyusut, diisi lagi, dan seterusnya. Tidak usah diaduk-aduk. Ternyata dalam 1 (satu) tahun, lubang baru penuh, isinya padat dengan sampah daun kering.
Ketika digali, bagian bawah dan tengah telah berubah menjadi kompos yang bagus, sedang lapisan di atasnya masih berupa daun-daun kering yang belum menjadi kompos. Siapa ingin mencoba? Sumur resapan berfungsi ganda, sebagai sumur resapan, juga sebagai komposter semi an-aerob.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar